12/08/2012

Fungsi Pendidikan

A. Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan terjadi perubahan yang luas dalam semua aspek masyarakat. Bila kemajuan itu digunakan demi kesejahteraan manusia, maka teknologi dengan mudah dapat menghasilkan segala sesuatu yang diperlukan oleh setiap orang bagi kebutuhan hidupnya.

Perubahan-perubahan yang cepat dan menyeluruh makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau merencanakan masa depannya. Kekuasaan dan kekuatan yang dilahirkan oleh teknologi modern demikian dahsyatnya sehingga bila tidak dikontrol dapat memusnahkan manusia yang menciptakannya.

Kemajuan teknologi yang tidak dibarengi oleh kemajuan sosial dalam bidang emosional, moral, dan sikap kasih terhadap sesama manusia
, tidak mengalami kemajuan yang sejajar dengan kemajuan teknologi itu.
Selain itu tiap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan masalah-masalah baru yang lebih kompleks dan sulit diatasi.

B. Fungsi Pendidikan Terhadap Perubahan
Pendidikan berfungsi untuk menyampaikan, meneruskan atau mentransmisi kebudayaan, di antaranya nilai-nilai nenek moyang kepada generasi muda. Dalam fungsi ini sekolah itu konservatif dan berusaha mempertahankan status quo demi kestabilan politik, kesatuan dan persatuan bangsa. Di samping itu sekolah juga turut mendidik generasi muda agar hidup dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang cepat akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini sekolah merupakan agent of change atau lembaga pengubah. Sekolah mempunyai fungsi transformatif, setidak-tidaknya sekolah harus dapat mengikuti laju perkembangan agar bangsa jangan ketinggalan dalam kemampuan dan pengetahuan dibanding dengan bangsa-bangsa lain. Untuk itu, kurikulum harus senantiasa mengalami pembaruan dan perubahan.
Perubahan dari negara agraria menjadi negara industri modern memerlukan orientasi baru bagi sekolah kejuruan yang menyediakan tenaga kerja yang sesuai dan juga sekolah-sekolah lain.
Tiap perubahan dapat mempunyai efek negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sebagai polusi, kemiskinan, kejahatan, kemerosotan moral, konflik-konflik sosial, seks bebas, dan sebagainya.
Dalam kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sekolah me-megang peranan penting sebagaiagent of change untuk membawa perubahan-perubahan sosial, akan tetapi dalam norma-norma sosial, seperti keluarga, agama, filsafat bangsa, sekolah cenderung untuk mempertahankan yang lama dan dengan demikian mencegah terjadinya perubahan yang dapat mengancam keutuhan bangsa.

C. Hubungan Pendidikan dengan Perubahan
Kecepatan perubahan sosial dalam berbagai masyarakat berbeda-beda. Perubahan dalam masyarakat terpencil berjalan lambat, akan tetapi bila dengan terbukanya komunikasi dan transformasi daerah itu berkenalan dengan dunia modern, maka masyarakat ini akan berkembang lebih cepat.
Ada aspek-aspek kebudayaan seperti adat istiadat yang disampaikan turun temurun dalam bentuk aslinya, akan tetapi banyak pula adat kebiasaan yang mengalami perubahan, terutama dalam masyarakat modern. Di samping itu terdapat perbedaan; kecepatan perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Perubahan mengenai benda-benda material seperti alat-alat, pakaian hasil industri misalnya mobil, radio, TV dan sebagainya sangat cepat orang senantiasa mencari barang yang paling modern dan paling baru. Barang-barang yang out of dateyang ketinggalan zaman segera ditukar dengan yang baru. Sebaliknya terdapat hambatan dan tantangan yang keras terhadap perubahan dalam agama, adat-istiadat, nilai-nilai, norma-norma, bentuk pemerintahan, filsafat hidup dan sebagainya.
Usaha untuk mencegah perubahan tidak selalu mudah karena sering ada hubungan antara perubahan materil dengan perubahan kultural. Dibukanya jalan raya ke daerah terpencil, terbukanya desa bagi surat kabar, radio, TV dan film membawa perubahan dalam berbagai aspek kebudayaan. Pola hubungan antara manusia seperti pergaulan antar anak dengan orang tua, hubungan antar seks dan sebagainya sering mengalami perubahan yang sukar dielakkan.
Para pendidik menaruh kepercayaan yang besar akan kekuasaan pendidikan dalam membentuk masyarakat baru, karena itu setiap anak diharapkan memasuki sekolah dan dapat diberikan ide-ide baru tentang masyarakat yang lebih indah dan harmonis. Sekolah dapat merekomendasi atau mengubah dan membentuk kembali masyarakat baru. Apakah harapan tersebut dapat terpenuhi, masih dipertanyakan. Sebab pihak yang berwenang di suatu negara pada umumnya menggunakan sekolah untuk mempertahankan dasar-dasar masyarakat yang ada. Perubahan yang asasi tak akan terjadi tanpa persetujuan pihak yang berkuasa dan masyarakat.
Tidak dapat diharapkan bahwa guru-gurulah yang akan mengambil inisiatif untuk mengadakan reformasi, sebab itu guru sendiri diangkat oleh pihak yang berkuasa dan telah menerima norma-norma yang dipersyaratkan oleh atasannya. Perubahan yang dapat diadakan hanya segelintir di bawah pimpinan yang berwenang. Sekolah tak dapat melepaskan diri dari masyarakat tempat ia berada, dan kontrol pihak yang berkuasa. Sekolah hanya mengikuti perkembangan masyarakat baru, lepas dari proses perubahan sosial yang berlangsung dalam masyarakat itu.
Sistem pendidikan adalah alat yang ampuh mengintrodusir generasi muda agar menciptakan suatu masyarakat menurut keinginan mereka yang mengontrolnya. Perubahan kekuasaan dalam suatu negara misalnya oleh golongan yang menganut ideologi lain akan memanfaatkan sekolah sebagai alat untuk membangun masyarakat baru menurut ideologi mereka. Untuk itu mereka selanjutnya harus cukup lama memegang kekuasaan untuk mengindoktrinasi rakyat seluruhnya secara tuntas.
Dalam dunia di mana masyarakatnya tidak mengalami perubahan dan mengikuti pertukaran zaman akan membahayakan eksistensi masyarakat itu. Tiap pemerintahan akan mengadakan perubahan yang diinginkan demi kesejahteraan rakyatnya dan keselamatan bangsa dan negaranya. Dalam pada itu diusahakan adanya keseimbangan antara dinamika dengan stabilitas perubahan-perubahan itu, antara lain tercermin dalam perubahan dan pembaruan kurikulum dan sistem pendidikan. Peralihan dari zaman kolonial ke zaman kemerdekaan memerlukan berbagai perubahan kurikulum sampai sesuai dengan falsafah bangsa kita.

D. Penutup
Pendidikan berfungsi untuk menyampaikan, meneruskan atau menstransmisi kebudayaan.
Hubungan pendidikan dengan perubahan punya keterkaitan karena dengan adanya perubahan dalam pendidikan itu berarti bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan mengalami peningkatan. Akan tetapi tidak selamanya perubahan itu akan diterima begitu saja.
Lembaga pendidikan tidak akan bebas dari kontrol eksternal termasuk: sumber kontrol, tujuan dan alat kontrol.

Kepustakaan:
Nasution, 1999. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Prasetya, 2000. Filsafat Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia Bandung.
Soekanto, Soerjono, 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Syani, Abdul, 1994. Sosiologi Skematika, Teori dan Tearapan. Jakarta: Bumi Aksara.
Wahyu, MS, 1986. Wawasan Ilmu Sosial Dasar. Surabaya: Usaha Nasional

No comments:

Post a Comment